Rabu, 25 September 2019

Siapa Yesus di mata kami? "Tuhan kok bisa mati?" Rm. Aba MSC


Saudara - saudara terkasih, ada begitu banyak orang yang mengalami kebingunan tentang indentitas Yesus. Yesus itu Tuhan atau manusia?



Saya tidak tahu persis sejujurnya seperti apa pemahaman banyak Agama mengenai ALLAH, tetapi dalam ke-Kritenan ALLAH itu dipahami bukan lagi sebagai sesuatu yang abstrak, bukan lagi hasil imaginasi, apalagi hasil sekedar fantasi. Apa yang diwariskan kepada Gereja sampai hari ini mengenai ALLAH itu bersumber dari persahabatan 12 Rasul dengan ALLAH yang menjadi manusia dan Iman itu yang kemudian setiap hari minggu kita nyatakan dalam Syahadat Para Rasul,

Kami memahami ALLAH sebagai DIA yang berjuang bersama manusia, DIA juga serentak memperjuangkan manusia, DIA hadir dalam jatuh dan bangun kita, DIA hadir dalam gagal dan sukses kita, DIA hadir dalam sehat dan sakit kita, DIA hadir dalam sedih dan tawa kita, DIA sungguh-sungguh real ada bersama dengan kita.




Banyak orang bilang bahwa Tuhan nya orang Kristen itu kok bisa takut, Tuhan nya orang Kristen kok punya kecemasan, Tuhan nya orang Kristen kok bisa mati, dan akhirnya mereka menolak iman ke Kristenan. Tapi sebenarnya penolakan seperti itu sudah terjadi sejak jaman YESUS hidup, mungkin kita ingat kisah ketika YESUS menyampaikan atau mewartakan kematian - Nya, lalu Petrus menarik DIA kesamping dan mengatakan "Sekali-kali hal itu jangan terjadi" lalu apa kata YESUS terhadap Petrus "enyalah engkau iblis, engkau memikirkan apa yang dipikirkan manusia dan bukan memikirkan apa yang dipikirkan oleh ALLAH"

Saya berani katakan bahwa iman ke- Kristenan adalah iman yang berusaha untuk menggali dan terus menggali lebih dalam, seperti apa sebetulnya pikiran ALLAH itu, bukan pikiran manusia.

Mengapa? sebab pikiran manusia itu gampang dirasuki oleh pikiran iblis. Mari kita lihat kecenderungan manusia kebanyakan. Kita semua cenderung untuk suka ambil bagian dalam kesuksesan orang lain, suka ambil kejayaan orang lain, nama besar orang lain, suka ambil bagian dalam kenikmatannya, namun apa reaksi kita, ketika kita diajak untuk turut ambil bagian dalam kesengsaraannya, ketika kita diajak turut ambil bagian dalam penderitaannya, dalam perjuangannya, dalam kejatuhannya, alih-alih kita ambil bagian dalam penderitannya, kita malah mengambil keuntungan dibalik penderitaan sesama kita. Pola pikir seperti itu jugalah yang kerap kali meracuni iman kita. Saya mau beriman ke pada Allah yang sukses, Allah yang kaya, Allah yang maha dasyat, Allah yang maha besar, Allah yang serba wauw sifatnya, Allah itu tidak boleh terlihat lemah, Allah tidak boleh terlihat sakit, Allah tidak boleh terlihat cemas, Allah tidak boleh terlihat ketakutan, Allah bahkan tidak boleh ambil bagian dalam kematian manusia. Saya sering kali berfikir begini "pola pikir ALLAH itu begitu luas, sedangkan manusia itu kadang - kadang sempit dan dangkal, kalau pola pikir manusia yang bersumber dari tempurung kepala ini, yang kecil seperti batok kelapa itu digunakan untuk mengkaji ALLAH, maka yang muncul justru sebuah definisi yang salah kaprah, itulah mengapa jalan satu-satunya untuk bisa mengenal ALLAH adalah ALLAH itu sendiri yang turun menjadi manusia untuk manusia dan itu terjadi didalam YESUS KRISTUS.

Tujuannya pertama-tama adalah agar manusia mampu mengenali ALLAH, mengenal kehendak - Nya, mengenal pola pikir - Nya, mengenal rancangan - rancangan - Nya. Selain itu mengapa ALLAH mau menjadi manusia? yaitu agar manusia memiliki referensi yang jelas dan kongkrit seperti apakah semestinya seorang manusia itu harus hidup, seperti apakah seorang manusia itu semestinya harus berhubungan dengan ALLAH, seperti apakah sebetulnya seorang manusia harus memahami kehendak - kehendak ALLAH dan bagaimana manusia seharusnya memahami cara bertindak dihadapan ALLAH dan dihadapan sesamanya. Itulah mengapa ke Keristenan menangkap bahwa YESUS menjadi titik temu perjumpaan manusia dan ALLAH.




Dengan melihat YESUS kita melihat ALLAH itu sendiri, dengan melihat YESUS kita melihat gambaran Manusia yang sempurna. Dalam bahasa lain ke Kristenan mengenali YESUS sebagai sungguh - sungguh ALLAH dan sungguh - sungguh manusia. YESUS menghadirkan ALLAH yang solider, YESUS menghadirkan ALLAH yang berbela rasa, YESUS mengahadirkan ALLAH yang berpihak pada manusia, selain itu YESUS juga menghadirkan sosok manusia yang sungguh-sungguh beriman secara benar kepada ALLAH. Dan hidup seperti YESUS itulah gambaran iman yang sebenarnya, itulah saudara-saudariku seluruh orang Kristen dipanggil untuk mengimani ALLAH didalam YESUS, serentak dipanggil untuk menjadi manusia seperti YESUS. Dalam doa kita berhujar " Ya YESUS, buatlah hatiku menjadi seperti hari - Mu, buatlah pola pikirku menjadi seperti pola pikir - Mu, buatlah tutur kata dan tindakan - tindakan ku menjadi seperti tutur kata dan tindakan - tindakan - Mu.

Iman ke Kristenan adalah sebuah iman yang utuh, kalau kita mencintai ke ILLAHIAN tetapi kita menolak Kemanusiaan apalah artinya itu? itulah mengapa sapaan kami terhadap YESUS itu lebih dari sekedar sapaan sebagai TUHAN dan GURU, seperti seorang yang bersahabat dekat ada begitu banyak sebutan untuk menggambarkan relasi kedua - Nya, esensinya 1(satu) yaitu keyakinan bahwa kami saling mencintai. TUHAN Memberkati kita semua.



Note:

- Enyahlah iblis!. Kau memikirkan apa yang dipikirkan manusia dan bukan apa yang dipikirkan ALLAH"


https://www.youtube.com/watch?v=fN114rOdxNI
Rm. Aba MSC

Tidak ada komentar: