Jumat, 13 Maret 2020

KITAB SUCI MELEPASKANMU DARI KERAGUAN DAN MENGAJARIMU BERDOA (cf. Antonio Rosmini)

Seringkali siswa ataupun anak menuntut hidup yang sempurna dari si-pengajarnya, dan ketika itu terjadi ajaraan bisa berhenti karena si-pengajar atau orang tua menemukan dirinya tidak sungguh baik untuk dijadikan contoh.
Setiap kali saya membahas Kitab Suci sebagai topik, saya menemukan atusiasme yang tinggi dari para Culprit. Sepertinya ada kerinduan yang mendalam untuk lebih mengenal Kitab Suci ini. Dan saya menemukan juga bahwa ada pengalaman personal yang sangat mendalam dari antara para Culprit tentang Kitab Suci, sehingga dengan sangat tegas sanggup mengatakan Kitab Suci adalah Ensiklopedi Kehidupan, Kitab Suci adalah Materi Ajar, Kitab Suci adalah Sumber Pelajaran ku, Kitab Suci adalah Pedoman Hidup ku dan itu dikatakan para Culprit dikolom komentar. Dan itu sesuai dengan apa yang saya coba sampaikan kemaren dalam Dei Verbum ( https://id.wikipedia.org/wiki/Dei_Verbum ) Kitab Suci hadir untuk Menegur, Mendidik, Meyakinkan kita untuk keluar dari keraguan kita, untuk mengingatkan kita, untuk mengajari kita, dan untuk mengantar kita pada kehidupan yang lebih baik.

Lalu saya menemukan satu tulisan yang menarik dari seorang Filsuf Teolog dia seorang pemikir, seorang Teolog juga namanya Antonio Rosmini. Dia mengatakan semakin banyak kita membaca semakin banyak kita memili em semakin banyak cara berdoa yang bisa kita miliki. Semakin banyak kita membaca dalam konteks ini Kitab Suci atau buku-buku lain yang berakar dari Kitab Suci, semakin sanggup kita menemukan cara yang tepat untuk memperdalam hidup rohani kita. Saya sangat yakin dalam situasi sekarang ini ketika keraguan semakin banyak dihadapan kita, ketika ada banyak sumber referensi kehidupan yang dipakai orang ketika itulah Kitab Suci semakin penting, mendesak, dan perlu. Ok barangkali kita tidak membaca setiap hari tetapi setidaknya kita semakin yakin akan pengetahuan kita yang barangkali tidak banyak tentang Kitab Suci. Sangat penting untuk mengarahkan hidup kita. Untuk memberikan teguran, untuk memberikan ajaran. Sama halnya ketika orangtua mendidik anaknya, orangtua ini sadar hidupnya sendiri bukanlah teladan, belumlah teladan yang baik bagi sianak. Tetapi disisi lain dia harus mengatakan yang benar kepada si anak. Benar dan baik kepada si anak, karena itu dia membutuhkan Kitab Suci, bacalah ini sebagai Pegangan Hidup. Itu bisa dikatakan oleh seorangtua kepada anaknya, atau juga seorang guru kepada siswanya. Seringkali siswa ataupun anak menuntut hidup yang sempurna dari si-pengajarnya, dan ketika itu terjadi ajaran bisa berhenti karena si pengajar atau orangtua menemukan dirinya tidak sungguh baik dijadikan contoh, atau juga hal yang sama berlaku untuk pelayan keagamaan, apakah dia Pendeta, Imam atau Pimpinan Agama lainnya. Ketika hidupnya dijadikan sebagai sumber materi ajaran ketika itu ajaran bisa membawa keraguan, tetapi ketika Kitab Suci menjadi sumber ajaran, ketika serorang pewarta membawakan Kitab Suci kepada orang ketika itu ajarannya tidak dapat diragukan, karena sumbernya adalah dari Kitab Suci. Maka ini semakin kita sadari semakin mendesaklah, semakin tampaklah, kehadiran eh guna dari kehadiran Kitab Suci dalam hidup. Ini bukan melulu aspek Eskatologis nya Keselamatan tetapi juga untuk masa kini sebagai materi ajaran, sebagai sumber pengetahuan, sebagai ajaran Moral, sebagai jalan untuk semakin dekat kepada jalan yang sejati itu. Kebenaran yang tunggal itu dan hidup yang sesungguhnya Yesus sendiri. Semoga kita sanggup dalam segala keterbatasan, tantangan, kesulitan yang kita hadapi. Sekali lagi saya mengutip apa yang dikatakan Antonio Rosmini "Semakin banyak kita membaca Kitab Suci ini, membaca dalam arti memahami. Semakin kita miliki cara berdoa yang lebih variatif lebih mendalam sehingga relasi dengan yang Ilahi semakin kuat. Harapan kita begitu. Sekali lagi ada banyak obstacle, halangan-halangan yang membuat kita ya untuk sampai pada pemahaman intelektual, spiritual, existential yang utuh. bukan hanya ya pandai mengatakan tapi melakukannya tidak pandai. Untuk sanggup pada level itu tentu ada usaha yang lebih kuat yang kita buat supaya seimbanglah pemikiran hidup Rohani dan cara berada kita. Semoga berguna refleksi kita tentang Kitab Suci ini, betapa berguna ketika kita menghadapi keraguan apakah baik atau tidak? kita kembali ke Kristus yang kita temukan dalam Kitab Suci.
Pace e Bene

Sumber Youtube:
https://www.youtube.com/watch?v=VmMSnPA8wqc


Tidak ada komentar: